HUMAS.NABIREKAB.GO.ID – Kabupaten Nabire dan beberapa kabupaten di wilayah Meepago yang mencakup 4 kabupaten lainnya dinyatakan belum sepenuhnya menghadapi virus corona.
Maksudnya, seperti diterangkan Bupati Nabire Isaias Douw, Rabu kemarin, lantaran Nabire khususnya belum membuka jalur masuk dan keluar antar kabupaten se Meepago serta daerah lainnya.
Dikatakan Isaias Douw, yang juga Ketua Asosiasi Bupati Meepago itu, dalam beberapa kali pertemuan bersama dengan para bupati ini, dibicarakan beberapa hal dalam upaya penanganan penyebaran pandemi Covid-19 ini.
Dan untuk diketahui bersama, jelas bupati dua periode di Nabire itu, kasus corona yang ada di Nabire itu dari luar, walaupun warga yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut beridentitas atau kantongi KTP Nabire.
Bahasa menghadapi corona, menurut Bupati Nabire Isaias Douw, itu berarti ada klaster lokal ataupun diluar klaster Gowa yang ada sekarang ini.
Dan kalau dibilang kita hadapi virus corona itu ketika semua akses transportasi dibuka selebar-lebarnya.
“Kalau kita hadapi corona itu dua pintu masuk dan keluar ini kita buka.
Yang ada itu masuk dari claster Gowa.
Jadi komitmen terakhir kemarin bahwa para bupati baru mengizinkan Bandara Nabire yang dibuka, itupun uji coba dalam beberapa hari kedepan akan dievaluasi lagi bersama,” ujarnya.
Untuk itu, putera Pudu ini meminta kepada masyarakat Nabire khususnya dan secara umum warga yang ada di wilayah Meepago dan Saireri wajib memahami dan mewaspadai pandemi Covid-19 ini jangan sampai bertambah (meledak) lagi dan ditemukan klaster baru selain 16 kasus sebelumnya.
Jadi sementara, imbuh Isaias Douw, yang sekarang kita kita buka Bandara Nabire, transportasi lain belum demi menyelamatkan masyarakat yang ada di Nabire maupun kabupaten lain di Meepago.
Lantaran, kalau dibuka pelabuhan ancaman akan pandemi Covid-19 ini akan meningkat, sehingga sepenuhnya kita belum bisa menghadapinya. (papuaposnabire.com)